Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase Dirilis

Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase Dirilis

Untuk kesekian kalinya, Swatch melakukan kolaborasi bersama Omega dengan merilis Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase SO33M700. Dari semua MoonSwatch yang sudah dirilis, koleksi terbaru ini merupakan yang paling rumit. Jam tangan ini tidak hanya menampilkan display moonphase, tetapi juga display “earthpase” yang bisa digunakan untuk melacak fase bumi saat dilihat dari bulan. Fitur tersebut dapat dilihat dari bagian dial dengan skema warna abu-abu monokromatik, kecuali pada komplikasi earthpase dan moonphase dengan aksen warna hitam. Penasaran seperti apa detail dan spesifikasi Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase? Mari simak bocoran selengkapnya dalam artikel di bawah ini.

Spesifikasi Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase

Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase dirancang menggunakan BioCeramic case berdiameter 42 mm, tebalnya 13,7 mm, dan lug-to-lug 47.3 mm. Jam tangan ini dilengkapi crown dan dua pusher pada sisi sebelah kanan case berwarna abu-abu. Koleksi terbaru juga menggunakan black bezel dengan skala tachymeter, serta angka dan huruf warna putih. Untuk melindungi dial, jam tangan memakai kaca berdesain box-domed dari material bio-sourced dengan lapisan anti gores. shiowla

Koleksi ini memiliki ketahanan air hingga 30 meter. Selain itu, jam tangan juga dilengkapi black Velcro strap yang terlihat serasi dengan tampilan jam tangan secara keseluruhan. Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase bukan model jam tangan edisi terbatas dan pada caseback terdapat image bulan. Untuk movement, koleksi ini dibekali ETA quartz movement.

Dial Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase

Jika dilihat secara sekilas, tampilan Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase tampak seperti Mission to Mercury dan Mission to Moon yang digabungkan dengan Mission to Moonphase dengan sedikit tambahan detail. Jam tangan ini menggunakan dial warna abu-abu yang menawarkan sentuhan bertekstur, di mana ini dimaksudkan untuk meniru permukaan bulan.

Menurut Swatch, earthphase yang ditampilkan pada pukul 10 merupakan komplikasi yang pertama kalinya muncul di industri jam tangan. “EarthPhase” adalah sebuah fungsi menarik, tetapi agak sedikit rumit jika ditinjau secara teoritis. Misalnya, bulan akan terlihat berbeda dari bumi tergantung pada harinya. Dengan logika yang sama, bisa jadi bumi akan terlihat berbeda ketika dilihat dari bulan.

Menurut Swatch, bulan dan bumi perlu waktu sekitar 29,5 hari untuk melalui semua fase, tetapi dengan urutan terbalik. Ini artinya, misalkan kita melihat bulan purnama dari bumi, seorang pengamat di bulan akan melihat “new earth,” dan sebaliknya. Hal ini menjelaskan mengapa fase bumi pada Mission to EarthPhase berubah ke arah yang berlawanan dengan fase bulan. Dan berdasarkan gambarnya, ada tiga tampilan bumi yang berbeda sehingga setiap benua akan mendapatkan waktu tersendiri di bawah sinar matahari yang memancarkan sinar UV.

Planet bumi dengan warna blue-green marble ditempatkan pada bagian atas subdial untuk menangkap citra bumi seperti yang kita kenal bila dilihat dari perspektif bulan. Pada bagian bawah subdial kemudian didekorasi dengan teknik bayangan untuk membangkitkan landscape berbatu dan berkawah.

Tidak hanya itu, koleksi terbaru dari MoonSwatch ini juga menampilkan lautan di permukaan bumi telah dilapisi cat yang peka terhadap sinar UV dan bersinar terang saat disinari dengan UV light. Hal ini juga menggambarkan tentang UV tersembunyi yang dimiliki Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase.

Swatch X Omega MoonSwatch Mission To EarthPhase baru akan dirilis pada 2 November 2024 di Swatch store dan tidak dilakukan secara online. Untuk harga, jam tangan ini akan dibanderol dengan harga $325 atau sekitar Rp5 jutaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *