“Canvas” Enamel untuk Ekspresi Artistik
Ketika Reverso diciptakan tahun 1931, case putarnya yang khas dianggap sebagai sebuah solusi fungsional cerdas untuk melindungi dial dan kaca jam tangan ketika dikenakan saat bermain olahraga polo. Namun, kini Reverso telah melampaui tujuan utamanya dan sekarang pada dial sisi belakang bisa menjadi bidang kosong dan ideal dipakai sebagai “canvas” untuk ekspresi artistik yang menawarkan potensi tanpa batas pada dekorasi dengan ukiran, enamel, dan craft lainnya.
Dan untuk merayakan Tahun Baru Imlek tahun 2025 mendatang, Jaeger-LeCoultre pun akan meluncurkan Reverso Tribute Enamel Snake dengan memamerkan skill craftsmanship dan seni yang dimiliki. Koleksi ini menjadi seri ketiga dan menjadi bentuk penghormatan pada Shio China 2025. Menurut kebijaksanaan tradisional China, Tahun Baru Ular Kayu mewakili umur panjang, kebijaksanaan, dan misteri. Sebelumnya, Jaeger-LeCoultre juga merilis jam tangan untuk menyambut Tahun Baru Imlek, yaitu Reverso Enamel Dragon (2024) dan Enamel Tiger (2022).
Spesifikasi Jaeger-LeCoultre Reverso Tribute Enamel Snake
Jaeger-LeCoultre Reverso Tribute Enamel Snake menggunakan 18K pink-gold (75/1000) case yang dipoles di seluruh bagian dengan ukuran 45,5 mm x 27,4 mm, dan tebalnya 9,7 mm. Pada dial belakang dihiasi ukiran hewan ular di atas bidang Grand Feu enamel hitam yang identik dengan Tahun Baru Imlek di tahun 2025. Jam tangan ini memiliki ketahanan air hingga 30 meter. Reverso Tribute Enamel Snake juga dilengkapi black alligator strap dengan interchangeable system serta double folding buckle dan 18K pink gold 750/1000.
Dial Belakang Jaeger-LeCoultre Reverso Tribute Enamel Snake yang Artistik
Ketika case jam tangan dibalik ke sisi sebaliknya, di sana akan terlihat ukiran enamel hewan ular yang dibuat dengan tangan. Hewan ular ini digambarkan muncul dari lingkaran awan emas 18K (750/1000) di atas bidang enamel hitam mengilap yang penerapannya memakai teknik Grand Feu. Permukaan tubuh ular dipoles dengan detail halus dan begitu pula dengan sisiknya. Image ular ini digambar dengan tangan menggunakan black rhodium dan pada ukiran awan emas memakai finish sandblasted texture yang seolah menangkap dan membiaskan cahaya untuk meningkatkan ilusi gerakan.
Untuk memaksimalkan kesan lebih bervolume dan depth, master engraver menggunakan sebuah teknik yang disebut sebagai modelled engraved, yaitu sebuah skill yang menuntut seseorang untuk punya sense fokus absolut dan ketangkasan luar biasa. Yang lebih menantang lagi adalah proses kerja pengukir dimulai dengan cara tidak biasa. Jika umumnya dilakukan dengan menggunakan permukaan metal polos, prosesnya justru dilakukan dengan metal yang sudah memiliki lapisan Grand Feu enamel.
Hal ini pun menuntut akurasi gerakan untuk menghindari risiko kerusakan pada enamel murni. Menggunakan 10 alat pahat dengan ukuran berbeda, prosesnya dilakukan dengan memahat metal step by step, dan seorang pengukir bahkan perlu waktu sekitar 80 jam untuk menciptakan sebuah karya agung ini.
Dial Depan Jaeger-LeCoultre Reverso Tribute Enamel Snake
Dial depan Reverso Tribute Enamel Snake menampilkan black Grand Feu enamel mengilap seperti halnya pada dial belakang. Kesederhanaan yang terinspirasi dari seni Art Deco nan elegan juga diterapkan pada dial. Mulai dengan indeks marker trapesium 2 sisi, trek menit chemin de fer (bergaya rel kereta api), dan jarum bergaya Dauphine yang ditampilkan begitu indah pada dial warna hitam yang glowing.
Sebenarnya, proses pembuatan black enamel murni pada dial sangatlah rumit. Memakai teknik Grand Feu enamelling, hasil dari proses pembakaran tidak pernah bisa diprediksi. Dan untuk menciptakan warna hitam yang deep dan rich, perlu sekitar 5 atau 6 lapisan enamel dengan setiap lapisan baru diikuti dengan pembakaran dan pendinginan tidak lebih dari 24 jam kerja (16 jam untuk caseback dan 8 jam untuk dial) sehingga proses ini cukup memakan waktu.
Proses kemudian dilanjutkan dengan setengah hari untuk polishing agar bisa mencapai kilau sempurna dan seragam. Jadi, tidak mengherankan jika Jaeger-LeCoultre menjadi salah satu dari sedikit watch manufacture yang disegani di seluruh dunia. Dan Reverso Tribute Enamel Snake jadi bukti visi dari brand Jaeger-LeCoultre mengenai kultur dan budaya, di mana artistic crafts hidup dalam harmoni sempurna dengan keahlian teknis dari manufacturer’s watchmaker.
In-House Manual Winding Movement Berbentuk Lonjong
Jaeger-LeCoultre Reverso Tribute Enamel Snake dibekali in-house manual-winding movement caliber 822 dengan power reserve 42 jam dan berdetak sebanyak 21.600 bph. Caliber 822 adalah movement dengan bentuk agak lonjong yang dibuat agar bisa pas dengan case persegi panjang jam tangan Reverso.
Jaeger-LeCoultre Reverso Tribute Enamel Snake adalah jam tangan limited dan made by order. Apakah kamu akan merayakan Imlek Tahun Ular Kayu di tahun 2025 mendatang dan ingin mengoleksinya?