Review Garmin D2 Delta PX – Smartwatch Bergengsi untuk Pilot

Review Garmin D2 Delta PX – Smartwatch Bergengsi untuk Pilot

limitedclock – Meski bukan pilot, kami yakin kalian bakal penasaran dengan Garmin D2 Delta PX. Bagaimana tidak, bagi pecinta Smartwatch Garmin pasti paham kalau Garmin tidak pernah main-main soal fitur. Dari kesan pertama, D2 Delta PX ini memiliki tampilan yang kokoh dan elegan khas Smartwatch Garmin. Seri D2 Delta PX ini hadir dalam 3 ukuran yakni 42 mm, 47 mm, dan 51 mm. Namun di artikel kali ini, kami akan me-review versi 51 mm yang dipasangkan dengan DLC Titanium Band sebagai bracelet-nya.

Jika kita mengulik seri D2 Delta, dari awal Garmin memang mengkhususkan produknya satu ini bagi para profesional di dunia penerbangan. Dan D2 Delta memang tegolong sebagai seri Smartwatch berfitur canggih di lini Aviator.

Sebagai Smartwatch Pilot, jam tangan ini juga dilengkapi dengan fitur activity tracking, sama dengan seri Garmin lainnya. Terdapat sensor dan built-in monitor yang berfungsi sebagai pengukur detak jantung. Selain itu software di dalamnya memiliki kemampuan pintar untuk berbagai fungsi GPS dan instrumen pendukung bagi pilot. Inilah yang membuat seri ini lebih spesial.

Jam tangan ini dapat pula disinkronkan dengan Garmin avionics equipment yang biasanya di-install pada pesawat. Selain itu yang lebih menarik, jam tangan ini bisa memberi tahu jumlah saturasi Oksigen dalam darah saat kamu sedang terbang. Fitur ini dinamai fitur Pulse OX Acclimation yang bekerja paralel dengan heart rate monitor.

Jika bicara soal tampilan dan build quality-nya, Garmin boleh menyombongkan diri. Dibanding dengan seri D2 Delta lain yang berdiameter 42-47 mm, model bernomor referensi 010-01989-30 ini tampil beda dan lebih bold dengan diameter 51 mm. Selain itu material bracelet-nya lebih advanced dengan DLC Titanium sedangkan D2 Delta sebelumnya bermaterialkan steel yang lebih berat. Coating dark carbon-nya sudah dilengkapi dengan anti gores yang cukup unggul. Secara keseluruhan bobot jam ini lebih ringan meski berukuran lebih chunky.

Baterainya mampu bertahan hingga 18 jam jika GPS dalam keadaan nyala nonstop. Tapi kamu bisa terbebas dari pengisian daya selama 20 hari jika connectivity feature-nya dinonaktifkan. Jika kamu memiki jam tangan ini, charger-nya berbeda dengan seri Garmin D2 Delta sebelumnya. Kamu akan mendapatkan charger USB bukan lagi charger bentuk clip.

Dengan prestise yang dimilikinya, seri ini dibanderol seharga USD1.249 atau setara dengan 18 juta Rupiah. Menurutmu, dengan harga sekian apakah worth it untuk mengantongi Garmin D2 Delta PX ini? Hmm, kalo boleh saran sih, selama kita bukan Pilot rasanya kurang worth it. Sebab kamu bisa mendapat fitur yang lebih kamu butuhkan dengan harga jauh di bawah seri ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *